Si periang, Bapak pemilik kedai buku dan Malaikat sekitar kubah.

dwtjhpg
1 min readDec 15, 2020

--

Dari mimpi, suara yang terdengar, visual-visual yang nampak tak kasat mata. Seorang gadis berjalan entah kemana, kebingungan, kebisingan, ketidakpastiaan berputar-putar dikepalanya. Suatu waktu, di hari yang tidak terlalu cerah, sorang bapak yang kukira usianya sudah renta memberinya salah satu buku dari kedainya, sebuah judul yang mungkin membantu perjalanannya menuju ke sesuatu yang Maha. Di waktu yang hampir sama, sore harinya seorang yang entah siapa, bertutup kepala, bertutup muka duduk menyapanya, mereka saling lempar pertanyaan, di akhir obrolan, seseorang yang curigaku itu “Malaikat” juga memberikan sebuah buku saku kecil yang isinya saling terkait satu sama lain. Banyak hal-hal baik yang terjadi di hari itu dan panjang sekali jika diceritakan. Akan ada banyak sekali cara menuju apa dan bagaimana, entah itu dari sisi serta sudut manapun. di senyum simpul kecilnya, dengan reaksi spontan tubuhnya (merinding) Si periang memeluk dirinya erat sambil meneteskan sedikit air mata. Lalu, apa makna selanjutnya ini?

--

--